Jaringan wireless memiliki 2 mode yang dapat digunakan, yaitu Ad-Hoc dan Infrastruktur. Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antara masing-masing computer dengan menggunakan piranti wireless. Sedangkan komunikasi infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN.
Disini akan dibahas tentang komunikasi infrastruktur. Pada mode infrastruktur access point berfungsi untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point mentransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan pengaturan letak access point dapat memperluas jangkauan dari WLAN.

Untuk melakukan komunikasi 2 buah komputer atau lebih pada mode infrastruktur, semua komputer yang akan dihubungkan dengan jaringan wireless harus memiliki wireless adapter.

Hal pertama yang dilakukan adalah mengkonfigurasi access point router / wireless router dengan cara menghubungkan ujung kabel UTP straight ke access point dan ujung kabel lainnya ke PC yang digunakan untuk konfigurasi wireless router.

Kemudian setting ip address komputer dengan default gateway 192.168.1.1, karena default gateway pada wireless router juga 192.168.1.1. Masuk ke net browser dan ketikkan 192.168.1.1 di address field untuk konfigurasi wireless router. Masukkan user name dan password: admin. Berikut contoh settingannya.:
Pada tab setup:
Pada tab setup:


Agar komputer lain bisa terhubung ke wireless router tersebut, setiap komputer harus menggunakan USB wireless adapter. Dan sesuaikan IP address setiap komputer dengan ip wireless router (default gateway: 192.168.1.1). Jadi,setiap komputer dapat saling berhubungan melalui wireless router tersebut.
Agar terkoneksi ke internet yaitu dengan cara menghubungkan ujung kabel UTP straight ke access point di port Ethernet dan ujung kabel lainnya ke switch untuk mendapatkan internet ip address. Setting connection type automatic DHCP (ip address & DNS di set automatic) pada PC client untuk mendapatkan internet ip address.
Koneksi ke internet dapat dilakukan dengan 2 cara:1. DHCP: Automatic DNS from DHCP server.
2. Static: Provide DNS manually.
DHCP ( Dynamic Host Configuration Protocol ) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server. Jika menggunakan static (DHCP disable), maka setting ip address & DNS dilakukan secara manual.
Menggunakan DHCP automatic berarti setiap PC mendapatkan IP secara otomatis dari server. IP address LAN yang sebelumnya satu kelas dan satu network dengan wireless access point (192.168.1.1), belum tentu sama kelas dan networknya dengan jaringan internet.
Contoh:
IP address LAN: 192.168.1.x
IP address WAN: 172.16.39.x

Pembuktian bahwa suatu PC client sudah terkoneksi ke internet melalui wireless router tersebut dapat dilakukan dengan cara pengetesan ping pada run. Contoh: ping www.google.com –t .

Selain IP, posisi dari perangkat access point juga berpengaruh. Tempatkan antenna access point router pada posisi dimana antenna mampu mengcover wireless network dengan baik. Performansi yang paling baik adalah antenna diletakkan pada tempat yang lebih tinggi. Hal ini karena sinyal dari perangkat access point router adalah sinyal radio, jadi jika terdapat banyak penghalang akan terjadi redaman pada sinyal tersebut.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar